Di salah satu sekolah terkenal di Tangerang yaitu, Sekolah Bonavita,
dimana ada seorang anak yang bersekolah. Dia bernama Ricky, Ricky
tergolong anak yang pandai, baik itu dalam pelajaran, olahraga, dan
computer, namun disisi lain Ricky sendiri belum pernah merasakan pacaran
mulai dari Taman Kanak-kanak (TK) hingga sekarang sudah duduk di bangku
Sekolah Menengah Kejurusan (SMK). Di Sekolah Bonavita sendiri banyak
cewek-cewek cantiknya, apa lagi di jurusan Ricky, jurusan Multimedia.
Suatu pagi di kelas XII MM 3, Wali Kelas Ricky yang bernama Pak
Irfan, “anak-anak, kita ada murid baru, namanya Sella.” “Sella silakan
masuk dan perkenalkan diri”, ujar Pak Irfan. Sella, “hai teman-teman,
nama saya Sella, saya pindahan dari Medan”. Kontan anak-anak cowo
terkejut semua, karena rupa Sella yang cantik. “Boleh minta nomor
handhonenya ngga?” cetus Stanley. “Maaf, ngga bisa”, jawab Sella. Ricky
pun mulai jatuh cinta terhadap Sella. Mei yang saat itu tergolong anak
pintar, dan dia duduk sendiri dikelas, Sella pun duduk di sebelah dia.
Kriing..kriing… bunyi bel tanda waktu istirahat. Karena Sella baru di
Sekolah itu, dia pun minta dianterin Mei untuk makan dikantin.
“Mei, temenin gue ke kantin yuk, laper nih”, ucap Sella sambil memegang tangan Mei.
Saat di kantin. “Sell, boleh kenalan, kan?” ucap Stanley. Sella pun
memberi respon yang baik. “Boleh kok”, ucap Sella dengan nada malu-malu.
“Gue Stanley, tar pulang mau bareng ngga?”, ucap Stanley. Namun, Sella
menolaknya. Ricky yang dari jauh melihat kejadian itu merasa ngga suka
dengan sikap Stanley, Ricky tau kalau Stanley itu Playboy.
Lama kelamaan Stanley menjadi akrab dengan Sella. Dan, disisi lain
Ricky masih malu untuk berkenalan dengan Sella. Hingga akhirnya dia
minta bantuan pada Mei, karena Mei adalah teman cewek Sella yang akrab
dikelas. Mei yang dari Sekolah Menengah Pertama (SMP), sudah suka sama
Ricky dengan tidak ikhlasnya membantu dia untuk kenalan sama Sella.
Setelah Ricky berhasil kenalan dengan Sella, Ricky berusaha
mendapatkan hatinya Sella. Mulai dari buat tugasnya, hingga menolongnya
saat Ulangan. Hingga suatu hari Ricky mendapat kabar buruk, bahwa Sella
dan Stanley telah jadian. Hati Ricky pun hancur, apa lagi saat itu mau
Ujian Nasional (UN), dan membuat drop Ricky.
Namun, Ricky tetap berani mendekatkan Sella dan Stanley tak tau.
Kemudian ada tragedi yang hamper buat Ricky meninggal. Saat itu Sella
sedang asik menelpon, dan akan menyebrang jalan, Sella tidak lihat kiri
atau kanan dan ada Bis yang lewat dengan cepatnya, Ricky yang saat itu
berada di dekat situ, segera berlari dan mendorong tubuh Sella. Sella
pun tak jadi ditabrak, namun Ricky yang kena. Ricky pun di bawa ke rumah
sakit. Orang tua Ricky pun kaget dan segera menuju ke Rumah Sakit.
Ricky mengalami proses operasi, namun apa diduga, akibat dari
kecelakaan itu kaki Ricky harus di operasi, dan Ricky menjadi cacat dan
harus menggunakan kursi roda untuk berjalan. Sella pun merasa bersalah
atas kejadian itu. Dan semenjak kejadian itu Sella selalu dekat dengan
Ricky lantaran merasa bersalah. Namun, kedekatan Sella hanya sebentar
saja, setelah itu Mei lah yang selalu dekat dengan Ricky.
Lalu Mei tidak masuk selama dua minggu, apa lagi saat itu mau UN.
Ricky pun cemas dan menelpon Mei. “Tuut..tuut…. Hallo, Mei kok ngga
masuk-masuk sekolah, bu?”, ucap Ricky dengan batin cemas. “Maaf, Mei
sedang bersiap menjalani operasi ginjal”, ucap ibu Mei. “Hah, yang benar
bu?”, jaawab Ricky dengan kagetnya. “Iya de Ricky, tapi saat ini masih
belum dapat pendonor ginjalnya”, ucap Ibu Mei. Setelah perbincangan itu,
Ricky merasa kasihan dengan Mei dan berniat memberi satu ginjalnya
untuk Mei. Ricky pun dating ke Rumah Sakit tempat Mei dirawat dan
menemui orang tua Mei. “Bu, saya mau kok menjadi donor Ginjal buat Mei”,
ujar Ricky dengan nada serius. “Tapi kamu mau memberi satu ginjal kamu
buat Mei?”, jawab Ibu Mei. “Saya mau bu, tubuh saya sehat, pasti ngga
apa-apa buat saya”, jawab Ricky. Lalu, proses operasi Donor Ginjal pun
berjalan. Operasi pun selesai dan sukses, Mei kembali sehat. Mei tidak
tahu jika yang mendonorkan ginjalnya itu Ricky, dia baru tahu setelah
mengetahui Ricky sering check up ke dokter buat memeriksa kesehatan
ginjalnya.
Mei yang tahu akan hal itu menjadi sedih dan membuatnya tambah suka
dengan Ricky. “Rick, lo donorin ginjal lo buat gue kan?”, ujar Mei.
“Ngga kok Mei”, jawab Ricky dengan gugup. “Udah ngaku aja?”, kata Mei
dengan nada tinggi. “Iya Mei, gue jujur, gw nyumbangin ginjal gue buat
lo”, jawab Ricky. Mei pun tak kuat menahan air matanya. “Kenapa lo
lakuin itu?”, kata Mei. Ricky hanya terdiam, kemudian memegang tangan
Mei dan berkata, “Gue sadar, cuma lo yang selalu ada buat gue, di saat
dan sebelum gue jadi cacat gini, cuma u yang selalu ada, ngga kaya
Sella, dan gue suka lo Mei.” Mendenar kata-kata itu Mei hanya menangis
dan berkata, “Gue juga suka lo Rick, dan tuhan memang adil.”