Pages

Minggu, 18 Maret 2012

Mata Manusia (Based on true story)

"Wah, udah jam setengah sembilan aja, telat masuk kelas nih gue dan terpaksa dah pagi ini nggak mandi lagi," ujar Harli yang baru saja bangun tidur. Harli yang saat itu bangun kesiangan dan pagi itu ada kuliah pagi jam delapan, terpaksa dia tidak mandi sebab sudah tidak ada waktu. Susilo, Bastian dan Rizal yang tidur bareng Harli di Sekretariat Jingga Magazine malah tidak membangunkan Harli, dan meninggalkannya begitu saja. Mereka berempat mahasiswa  yang kebetulan satu jurusan, satu angkatan 2010, dan kebetulan lagi satu organisasi yaitu Jingga Magazine, entah kebetulan lagi atau nggak mereka berempat sama-sama Masjo (Mahasiswa Jomblo). Padahal mereka sudah semester tiga, dan banyak mahasiwi baru yang cantik-cantik dan bisa dijadikan pacar, semua teman-teman tongkrongan mereka juga sudah punya pacar, hanya mereka saja yang  belum.
Karena Harli tidur di Sekretariat yang berada di lantai empat gedung E dan kelasnya ada di Tower lantai empat, jarak antara Gedung E dan Tower lumayan memakan waktu. "Wah, gw harus cepet-cepat nih, bisa-bisa nggak di absen lagi sama Bu Utami, gosok gigi dulu aja dah," ujar Harli sambil memakai sepatu. Sesampainya di kelas, Harli telat absen dan absennya sudah sampai batas maksimal yaitu empat kali,menurut peraturan Universitas mahasiswa yang absennya lebih dari empat kali, sudah tidak lulus mata kuliah tersebut. Selesai mata kuliah tersebut, Harli bergegas pergi ke kantin. Sesampainya Harli di kantin, Harli bertemu dengan Susilo, Bastian dan Rizal. "Woi, Silo, Bastian, Rizal," teriak Harli dengan keras. Mereka bertiga pun menghampiri Harli. "Eh, tadi kok lu nggak bangunin gue? Gue kan telat masuk kelas, dan jadinya nggak di absen lagi," kata Harli kepada mereka bertiga. "What the ? Nggak bangunin? Gue udah bangunin lu dengan seribu cara kali, tapi lu aja yang nggak bangun-bangun, tidur udah kaya disuntik obat bius satu galon aja," sahut Rizal dengan sedikit emosi. "Hah? Masa sih? Emang kalian bangunin gue dengan cara apa?" tanya Harli. "Nggak dengan cara apa-apa," sahut Susilo. "Jadi gue nggak dibangunin gitu? Apa ini yang namanya sebuah sahabat?"
Lalu, ketika itu juga di depan mereka lewat Alle, mahasiswi angkatan 2011 yang disukai oleh Harli. Harli nampak memerhatikan setiap langkah cewek tersebut. "Siang kak Harli," ucap Alle dengan santunnya. Kejadian yang sangat jarang terjadi dalam hidupnya seorang Harli, disapa oleh seorang cewek yang dia sukai adalah sebuah keajaiban. Setelah itu, mereka berempat bergegas ke Sekret, tempat mereka biasa ngumpul. Di sana, sudah ada Bang Iyan, Bang Iyan marah-marah ke mereka berempat, karena Sekret tidak dibersihkan sehabis digunakan untuk tidur semalam. Setelah selesai mendengar ocehan dari Bang Iyan, Bastian berkata, "Eh Har, tadi ada si Alle tuh, cewek gebetan lu." "Oh, jadi Harli ada cewek yang disuka?" sahut Bang Iyan. "Tapi sebelumnya lu harus rapihin diri dulu Li," tambah Bang Iyan. Memang,Harli adalah orang yang bisa dibilang jorok dan kotor, kalo ke kampus selalu pake baju yang sama, ditambah mandi cuma sehari sekali, pakaian tidak rapih, kaos kaki bau dan lain-lainnya. Dengan keadaan seperti itu, sudah seharusnya dia malu bila bertemu seorang cewek, tapi sikap cueknya mengalahkan semuanya. Dia adalah orang yang percaya dengan pepatah yang mengatakan, "Don't look the book from the cover." Menurutnya, apalah arti sebuah penampilan, hakikat manusia bukan dari apa yang dipakainya, tapi dari apa yang dilakukannya dalam hidup. Kata-kata Bang Iyan pun dihiraukan oleh Harli, dia tetap tidak peduli.
Susilo, Bastian dan Rizal keluar untuk membeli makan, jadi di sekret tinggal dua orang, Harli dan Bang Iyan. Mereka berdua berbincang-bincang tentang sebuah Cover atau penampilan. Menurut Bang Iyan, pepatah yang mengatakan, "Don't look the book from the cover." itu tidak selalu benar, karena hal pertama yang dilihat oleh manusia adalah penampilan. Baginya penampilan itu penting, penampilan mencerminkan seseorang. (lanjut lagi nanti)

Selasa, 13 Maret 2012

Father And Son

hahahahha... udah lama nggak buka-buka ini, padahal banyak banget yang pengen gue tulis di sini, tapi waktu selalu menghalangi, udah gitu ditambah rasa malas akut gue -_-"
Dan syukur lah sekarang bisa nulis lagi. Kali ini gue mau bercerita sebuah film.
Jadi kemarin belum lama-lama ini, waktu gue lagi berenang di youtube, gw liat ada trailer film ini. 

Wah, gue baru liat ada Jet Li main film drama, biasanya kan main film action. Langsung deh gue cari di gugel filmnya. Nah, pas gw nonton film yang berjudul Ocean Heaven ini rasanya sedih banget, air mata sedikit keluar. Tapi untung bisa nahan. hehehe. Ocean Heaven ini menceritakan tentang seorang ayah Wang Xincheng (Jet Li) yang memiliki anak autis Dafu (Wen Zhang), yah kalian tau sendiri anak autis kaya gimana. Dia masih butuh orang lain, untuk melakukan hal-hal yang biasanya bisa dikerjakan sendiri. Di sini, Jet Li harus berjuang keras mengajarkan anaknya tentang cara Hidup, bagaimana naik bis, pake baju, buat makanan, bekerja, dan lainnya. Soalnya waktu Jet Li itu tidak banyak dan dia tidak bisa menemani anaknya seumur hidup. Tapi anak autis ini punya kelebihan, mau tau kan kelebihan si Dafu apa? makanya nonton filmnya hehehe..
Mungkin nih film harus ditonton sama seluruh anak di dunia, biar dia sadar tentang susahnya jadi orang tua dan tidak ada lagi anak melawan orang tua. Pokoknya ini Rekomendasi buat di tonton de!h :)
Mungkin segini aja yang bisa gw bagi, semoga bermanfaat :)
oh ya, kalo mau download nih film bisa ke www.iCinema3satu.com